Jangan Berprasangka Buruk Terhadap Orang Lain dan Jangan Pula Mendengarkan Ucapan Orang Lain Dalam Keadaan Mereka Tidak Suka


Bismillah

Assalamualaikum reader, 


Apa khabar semuanya sihatkah ? hopefully semua sihat2 la kan amiin. okay malam nie kebetulan ada masa sedikit so nak update. Dari hari tue lagi sebenarnya mao di update tapi ada syak halangannya. tapi alhamdulillah baru sekarang yang betul-betul ada masa. Sebelum tue aku nak ucapkan tahniah untuk stalker FB aku and blog aku. Terima kasih ! selama nie ada juga rupanya yang stalker fb aku and blog aku kan . wahh kenapa ? macam sudah artis aku nie kan , cehhh tuiii ! And then aku mao minta maaf banyak-banyak and sebesar-besarnya lah okay sebab telah memBLOCK orang orang tersebut. bukan apa ini untuk kebaikan bersama juga. kenapa ? supaya tiada yang sakit hati and tersalah anggap dengan post-post yang aku update. aku tidak sangka betul ada orang boleh anggap setiap apa yang aku post tuh aku ajukan kepada dia. Ya Allah swear deh gak kok ! jangan perasan boleh kah . kan aku pon dah pernah kata aku nie bukannlah seorang yang alim macam seorang ustaza bila aku post2 benda islamik tapi apa yang aku post tue aku hanya menyampaikan sepotong ayat. salahkah aku mao berkongsi apa yang aku tao ? tiada kena mengena pon sebenarnya sama siapa2. semuanya hanya buat renungan and pengajaran untuk diri aku sendiri juga. so , lepas nie if aku mao post apa2 aku kena berhati2lah kan kena mention kat bawa post aku tuh yang aku post tuh tiada kena mengena dengan sesiapa. huh! manusia manusia payah juga ! Andthen tujuan aku remove kamu supaya aku pon nda sakit hati juga baca post-post kamu yang mengutuk2 aku semua tue kan. Adil bukan ? Biarlah aku yang mengalah. lagipon aku nda mao kamu2 semua berdosa hanya sebab berburuk sangka dengan aku. sudahlah tue. berhentilah menyakiti orang. aku hanya mampu berdoa sajalah untuk kamu semoga Allah membuka mata hati kamu semua. Amin ya Rab. Aku manusia ada hati and perasaan so normallah kan sakit hati nie. Tapi untuk kamu2 aku bukanlah jenis yang pendendam and pembenci. aku tidak diajar untuk membenci pon. tapi kan aku pernah cakap aku bukan seorang yang tahan diuji bila selalu berbicara soal sabar tapi aku berharapkan Allah akan mendidikku menjadi insan yang tegar dan tabah. Alhamdulillah setakat nie boleh lah . yang ada makin aku kuat dengan semua nie. TERIMA KASIH ! kehadiran post aku nie hanya untuk menyampaikan apa yang ingin hati ini sampaikan and menjawap semua persoalannya bukan sebab ketidakpuashatian aku sama kamu2 BUKAN OKAY. so tolong jangan salah anggap lagi. percayalah semua nie hanya salah faham and ketidakpuashatian saja. Untuk si anu bin si anu , begini bah. aku mao tanya bah nie apa bah salah aku sama kao ? aku pernah kah kacau kao ganggu kao ? Ya Allah, selama nie aku tidak tao pula kamu anggap aku begitu . banyak2 lah mengucap okay. And untuk pengetahuan kao juga anu bin si anu tue segala post2 aku d fb tue tiada pon kaitannya langsung sama kao ? kenapa boleh kao terasa ya Ampun ? heran saya. DENGAN NAMA ALLAH , jujur aku katakan segala post2 aku tuh tiada kaitan pon dengan kao. sedangkan selama nie kita bukannya pernah bertegur kan ? aku nda pernah pon JAGA TEPI KAIN ORANG ! sorry itu bukan aku . kao pon kawan aku bah anu. aku tidak pernah pon bercakap belakang about kao apalagi memburuk2kan kao. TIDAK PERNAH ! kenapa kao tiba2 boleh cakap mcam tue sama aku ? sedih bah tao kah. entahlah, anyways kalao aku ada salah aku minta maaf banyak2 tapi pleasee, aku tegaskan sekali lagi tidak perlu lah berburuk sangka dengan orang sebelum kita tao perkara yang sebenarnya . and satu lagi tidakpernah pon merasa tidak puas hati dengan kao . apa cuba alasan aku mao tidak puas dengan kao ? apa ? untuk apa ? tiada bah. oea ada juga aku terbaca comment kao kao cakap aku akan sakit hati kalao kaolebih cantik dari kao ? astgahfirullah ! mengucaplah yea, tidak pernah2 pon aku ada perasaan begitu sama kao. bersyukur saja aku nie anu dengan apa yang aku ada. kao memang cantik bah dari aku . percayalah kao lah yang paling cantik. tapi maaf aku tidak pernah pon dengki dengan semua tue. so jangan cakap yang bukan2 boleh jadi FITNAH fitnah and fitnah !  Apa perangai aku yang kamu tidak puas hati ? kenapa perangai aku nie macam setan sangat kah ? jahat sangat kah aku nie untuk kamu nilai ? Aku tidak pernah pon anggap aku nie suci macam malaikat . Aku tidak pernah cakap pon aku nielah yang paling and paling the best in the world bah. aku nie pon nda sempurna, ada juga kelemahan and kekurangan dalam diri aku sendiri. Apa yang aku tulis apa yang buat semuanya kamu ambil pedulikah ? kenapa ? kalao kamu bilang aku nie jaga tepi kain orang habis tue kamu apa ? tak kah sama tue namanya ? sebab itu lah orang pernah cakap kadang2 bila kita mengata orang sebenarnya kita sedang berkata tentang diri kita sendiri juga. Enough lah okay . aku penat dah . tolong wahai hamba2 Allah yang berkenaan tolonglah . aku berharap sangat2 lepas nie tida lagi lah masalah apa2 yang timbul. secara aku tidak pernah pon kacau life kao kan. Dan kepada si anu bin si anu lagi tue tolonggggggglah buang lah jauh2 rasa benci kao tue . sampai bila kao mao simpan ? Apa juga yang aku buat sampai kao benci sangat dengan aku ? aku pernah ganggu kao kah ? aku pernah sentuh kao kah ? aku pernah pukul kao kah ? aku pernah sakiti kao kah ? aku pernah mengutuk kao ? aku pernah ??? pernahhhh ? manaaa ? apa bukti tunjukkan ke aku. tolonglah, cukup2lah menyakiti orang . aku merasa macam teraniaya sudah taokah . benda yang aku teda buat tapi dianggap aku buat . itu fitnah tao kah . sudah lah . tidak baik macam tue. Apa juga yang kao dapat bah benci dengan aku ? apa ? kao dapat rengkeng 1 kah ? dapat emas ? tidak kan . yang ada makin sakit hati kao adalah kan . makan diri kao sendiri. Aku tidak pernah pon kacau life kao . kenal kao pon tidak hanya kenal sebagai kawan fb saja. tapi rasanya aku tao kenapa kao membenci aku . SEBAB KAO RASA AKU NIE NAK REBUT BF KAO KAN ???? kawan kao sendiri pon cerita dengan aku tao kah . dah la okay . nie aku bagitao lah kao . kao buka mata kao luas2 kao baca nie statement aku . AKU TIDAK SUKA PON DENGAN BF KAO TUH . AKU HANYA ANGGAP DIA MACAM KAWAN AKU YANG LAIN TIDAK LEBIH. DIA YANG SUKA SAMA AKU. tidak pernah pon simpan niat mao rampas dia or ambil dia dari kao. lagipon sekarang kamu bahagia kan . jadi apa lagi yang kao mao ? CINTAILAH DIA sayangilah dia tiada juga orang mao kacau, kao mao makan dya pon aku nda kesah. no feel aku sama dya. aku rasa benda nie pon aku dah mention kan dengan kao at fb sebelum nie . siap aku minta maaf lagi and hope lepas tiada lagi yang nda puas hati . bulan2 ramadhan lagi tuh ! tapi sekarang apa ? kenapa jadi macam nie ? kenapa kao makinn membenci aku ? suka hati kao lah nak benci itu kan diri kao . aku siapa juga kan nak halang . dosa pon kao tanggung sendiri so no hal lah . aku boleh jadi baik sebaik2 malaikat kalao orang tue baik dengan aku tapi aku boleh juga jadi jahat sejahat2 setan kalao orang tue melampaui batas kesabaran aku. Adalah lebih baik untuk mengetahui kelemahan & kegagalan sendiri daripada menuding kesalahan kepada pihak lain.

Beginilah kan hidup ada saja masalah. masalah itu lah ini lah semualah. tapi aku percaya Allah sayang betul sama aku sebab tue lah Dia uji aku dengan semua nie. Dia tao yang aku boleh hadapi semua nie . sebab tue Dia bagi ujian nie sama aku . Allah tidak akan pernah bagi cobaan dengan hambanya diluar batas kemampuannya. Tapi tidak apa aku ikhlaskan semuanya. Aku redha . Aku maafkan semuanya . aku halalkan saja semua . Allahuakhbar !
Buanglah jauh2 bah rasa tidakpuashati tue. kubur jauh2 dalam hati. apa juga yang kamu mao dari aku ? apa juga yang kamu jeles dengan aku nie. tiada juga apa2 nie. apa yang aku ada kamu pon ada bah. so BERSYUKURlah. syuuuuukurrrrrrrrrrrrrr !

serius kamu lagi lebih segalanya if mao dibandingkan dengan aku bah .
kepada mana2 hati yang terasa sakit terhiris and membenci dengan diri ini aku minta maaf sebanyak2nya. Aku nie tidak suka cari masalah sama orang apalagi menyakiti orang. itu lah benda yang paling aku takutkan! aku sukakan keamanan dan kedamaian. okay ! SORRY sangatsangaaaaattttt !!! walau sesakit mana pon hati nie menahan airmata and rasa sakit tue . Ya Allah dia saja lah tao bah betapa aku cuba untuk jadi kuat and sabar. sesungguhnya Allah sayang betul dengan orang yang sabar . tidak perlu membenci orang sebenci bencinya, sedangkan Allah itu tidak pernah membenci hambanya yang berbuat DOSA malah membuka pintu kemaafan baginya. Allah Maha penyayang dan Maha pengampun.



Dont judge me if you dont me well okay ! I beg yolls . Give me free of freedom ! 

Berbagai prasangka buruk terhadap orang lain sering kali bersemayam di hati kita. Sebagian besarnya, tuduhan itu tidak dibangun di atas tanda atau bukti yang cukup. Sehingga yang terjadi adalah asal tuduh kepada saudaranya.


Buruk sangka kepada orang lain atau yang dalam bahasa Arabnya disebut su`u zhan mungkin biasa atau bahkan sering hinggap di hati kita. Berbagai prasangka terlintas di pikiran kita, si A begini, si B begitu, si C demikian, si D demikian dan demikian. Yang parahnya, terkadang persangkaan kita tiada berdasar dan tidak beralasan. Memang semata-mata sifat kita suka curiga dan penuh sangka kepada orang lain, lalu kita membiarkan zhan tersebut bersemayam di dalam hati. Bahkan kita membicarakan serta menyampaikannya kepada orang lain. Padahal su`u zhan kepada sesama kaum muslimin tanpa ada alasan/bukti merupakan perkara yang terlarang. Demikian jelas ayatnya dalam Al-Qur`anil Karim, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (Al-Hujurat: 12)

Dalam ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan untuk menjauhi kebanyakan dari prasangka dan tidak mengatakan agar kita menjauhi semua prasangka. Karena memang prasangka yang dibangun di atas suatu qarinah (tanda-tanda yang menunjukkan ke arah tersebut) tidaklah terlarang. Hal itu merupakan tabiat manusia. Bila ia mendapatkan qarinah yang kuat maka timbullah zhannya, apakah zhan yang baik ataupun yang tidak baik. Yang namanya manusia memang mau tidak mau akan tunduk menuruti qarinah yang ada. Yang seperti ini tidak apa-apa. Yang terlarang adalah berprasangka semata-mata tanpa ada qarinah. Inilah zhan yang diperingatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dinyatakan oleh beliau sebagai pembicaraan yang paling dusta. (Syarhu Riyadhis Shalihin, 3/191)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman melarang hamba-hamba-Nya dari banyak persangkaan, yaitu menuduh dan menganggap khianat kepada keluarga, kerabat dan orang lain tidak pada tempatnya. Karena sebagian dari persangkaan itu adalah dosa yang murni, maka jauhilah kebanyakan dari persangkaan tersebut dalam rangka kehati-hatian. Kami meriwayatkan dari Amirul Mukminin Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, ‘Janganlah sekali-kali engkau berprasangka kecuali kebaikan terhadap satu kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin, jika memang engkau dapati kemungkinan kebaikan pada kata tersebut’.” (Tafsir Ibnu Katsir, 7/291)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَافَسُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهَ إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ، الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَهُنَا، التَّقْوَى ههُنَا -يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ- بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَعِرْضُهُ وَمَالُهُ، إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ، وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

“Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk (zhan) karena zhan itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak suka. Janganlah kalian mencari-cari aurat/cacat/cela orang lain. Jangan kalian berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini.” Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. “Cukuplah seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya. Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh-tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian akan tetapi ia melihat ke hati-hati dan amalan kalian.” (HR. ِAl-Bukhari no. 6066 dan Muslim no. 6482)

Zhan yang disebutkan dalam hadits di atas dan juga di dalam ayat, kata ulama kita, adalah tuhmah (tuduhan). Zhan yang diperingatkan dan dilarang adalah tuhmah tanpa ada sebabnya. Seperti seseorang yang dituduh berbuat fahisyah (zina) atau dituduh minum khamr padahal tidak tampak darinya tanda-tanda yang mengharuskan dilemparkannya tuduhan tersebut kepada dirinya. Dengan demikian, bila tidak ada tanda-tanda yang benar dan sebab yang zahir (tampak), maka haram berzhan yang jelek. Terlebih lagi kepada orang yang keadaannya tertutup dan yang tampak darinya hanyalah kebaikan/keshalihan. Beda halnya dengan seseorang yang terkenal di kalangan manusia sebagai orang yang tidak baik, suka terang-terangan berbuat maksiat, atau melakukan hal-hal yang mendatangkan kecurigaan seperti keluar masuk ke tempat penjualan khamr, berteman dengan para wanita penghibur yang fajir, suka melihat perkara yang haram dan sebagainya. Orang yang keadaannya seperti ini tidaklah terlarang untuk berburuk sangka kepadanya. (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an 16/217, Ruhul Ma’ani 13/219)

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu menyebutkan dari mayoritas ulama dengan menukilkan dari Al-Mahdawi, bahwa zhan yang buruk terhadap orang yang zahirnya baik tidak dibolehkan. Sebaliknya, tidak berdosa berzhan yang jelek kepada orang yang zahirnya jelek. (Al Jami’ li Ahkamil Qur`an, 16/218)

Karenanya, Ibnu Hubairah Al-Wazir Al-Hanbali berkata, “Demi Allah, tidak halal berbaik sangka kepada orang yang menolak kebenaran, tidak pula kepada orang yang menyelisihi syariat.” (Al-Adabus Syar’iyyah, 1/70)

Dari hadits:

إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ

Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu berkata menjelaskan ucapan Al-Khaththabi tentang zhan yang dilarang dalam hadits ini, “Zhan yang diharamkan adalah zhan yang terus menetap pada diri seseorang, terus mendiami hatinya, bukan zhan yang sekadar terbetik di hati lalu hilang tanpa bersemayam di dalam hati. Karena zhan yang terakhir ini di luar kemampuan seseorang. Sebagaimana yang telah lewat dalam hadits bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memaafkan umat ini dari apa yang terlintas di hatinya selama ia tidak mengucapkannya atau ia bersengaja1.” (Al-Minhaj, 16/335)

Sufyan rahimahullahu berkata, “Zhan yang mendatangkan dosa adalah bila seseorang berzhan dan ia membicarakannya. Bila ia diam /menyimpannya dan tidak membicarakan nya maka ia tidak berdosa.”

Dimungkinkan pula, kata Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu, bahwa zhan yang dilarang adalah zhan yang murni /tidak beralasan, tidak dibangun di atas asas dan tidak didukung dengan bukti. (Ikmalul Mu’lim bi Fawa`id Muslim, 8/28)

Kepada seorang muslim yang secara zahir baik agamanya serta menjaga kehormatannya, tidaklah pantas kita berzhan buruk. Bila sampai pada kita berita yang “miring” tentangnya maka tidak ada yang sepantasnya kita lakukan kecuali tetap berbaik sangka kepadanya. Karena itu, tatkala terjadi peristiwa Ifk di masa Nubuwwah, di mana orang-orang munafik menyebarkan fitnah berupa berita dusta bahwa istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia, shalihah, dan thahirah (suci dari perbuatan nista) Aisyah radhiyallahu ‘anha berzina, wal’iyadzubillah, dengan sahabat yang mulia Shafwan ibnu Mu’aththal radhiyallahu ‘anhu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar tetap berprasangka baik dan tidak ikut-ikutan dengan munafikin menyebarkan kedustaan tersebut. Dalam Tanzil-Nya, Dia Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَوْلاَ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ

“Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong tersebut, orang-orang mukmin dan mukminah tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri dan mengapa mereka tidak berkata, ‘Ini adalah sebuah berita bohong yang nyata’.” (An-Nur: 12)

Dalam Al-Qur`anul Karim, Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela orang-orang Badui yang takut berperang ketika mereka diajak untuk keluar bersama pasukan mujahidin yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang Badui ini dihinggapi dengan zhan yang jelek.

سَيَقُولُ لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ اْلأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا بَلْ كَانَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا. بَلْ ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَنْقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَلِكَ فِي قُلُوبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ وَكُنْتُمْ قَوْمًا بُورًا

“Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan, ‘Harta dan keluarga kami telah menyibukkan kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.’ Mereka mengucapkan dengan lidah mereka apa yang tidak ada di dalam hati mereka. Katakanlah, “Maka siapakah gerangan yang dapat menghalangi-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudaratan bagi kalian atau jika Dia menghendaki manfaat bagi kalian. Bahkan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Tetapi kalian menyangka bahwa Rasul dan orang-orang yang beriman sekali-kali tidak akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan setan telah menjadikan kalian memandang baik dalam hati kalian persangkaan tersebut. Dan kalian telah menyangka dengan sangkaan yang buruk, kalian pun menjadi kaum yang binasa.” (Al-Fath: 11-12)

Wallahu a’lam bish-shawab.

1) Lafadz hadits yang dimaksud adalah:

إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِإُمَّتِي مَا حَدَثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَـمْ يَتَكَلَّمُوْا أَوْ يَعْمَلُوْا بِهِ

“Sesungguhnya Allah memaafkan bagi umatku apa yang terlintas di jiwa mereka selama mereka tidak membicarakan atau melakukannya.” (HR. Bukhari no. 2528 dan Muslim no. 327)